Rumah Sehat Indonesia merupakan bentuk refokusing dari program penyaluran dana zakat, dari rumah zakat dalam bentuk pemberdayaan kesehatan masyarakat. Keberadaan ini dilatarbelakangi tingginya angka kematian Ibu dan Bayi serta rendahnya derajat kesehatan masyarakat. Rumah Bersalin Gratis sebagai salah satu program dari Rumah Sehat Indonesia yang memiliki layanan KIA, poli klinik umum, dan armada yang tergabung dalam car unit memiliki sistem pengembangan dalam upaya pencapaian tujuan dari pendirian Rumah Sehat Indoensia.
Sejauh ini Rumah Sehat Indonesia Cabang Yogyakarta sudah banyak memberikan kotributif dalam membantu masyarakat miskin yang membutuhkan akses layanan kesehatan. Tetapi dalam perjalannya masih ada beberapa hal tantangan yang harus dihadapi untuk menuju pelayanan yang prima sesuai dengan Standart Pelayanan Optimal. Beberapa tantangan kedepan semakin menuntut sebuah pelayanan kesehatan yang berbasis masyarakat harus mampu meningkatkan layanan. keep fighting!!
Sebaik-baik orang adalah yang banyak bermanfaat untuk orang lain.. Semakin sehat, semakin produktif, semakin bermanfaat
Kamis, 26 Agustus 2010
peningkatan derajad kesehatan masyarakat
Dalam upaya meningkatkan derajat kesehatan, terdapat beberapa tantangan yang dihadapi antara lain: rendahnya kualitas kesehatan penduduk yang terlihat dari masih tingginya angka kematian bayi (AKB), angka kematian anak balita (AKABA) dan angka kematian ibu melahirkan (AKI) serta tingginya proporsi anak balita yang mengalami gizi kurang; kesenjangan kualitas kesehatan dan akses terhadap pelayanan kesehatan yang bermutu antar wilayah, gender dan kelompok pendapatan; belum memadainya jumlah, penyebaran, komposisi, dan mutu tenaga kesehatan; serta terbatasnya sumber pembiayaan dan belum optimalnya alokasi pembiayaan kesehatan.
Penduduk akan bertambah banyak dengan piramida yang terus berubah. Penduduk usia lanjut dan usia produktif akan bertambah besar proporsinya. Sementara itu penduduk usia muda (bayi dan anak), meskipun proporsinya menurun, jumlahnya tetap meningkat. Begitu pula kemiskinan dengan segala akibatnya terhadap kesehatan tetap ada terus sampai tahun 2025, walaupun jumlahnya sudah menurun.
Saya sangat optimis menjelang tahun 2025 derajat kesehatan masyarakat akan bertambah baik karena menurunnya AKB dan AKABA, meningkatnya status gizi masyarakat, serta UHH. Namun demikian upaya penurunan AKI masih merupakan tantangan. Masalah kesehatan masyarakat lainnya yang dihadapi adalah beban ganda penyakit yaitu disatu pihak masih banyaknya penyakit infeksi yang harus ditangani namun dilain pihak mulai meningkatnya penyakit tidak menular. Tantangan lain adalah beberapa penyakit infeksi cenderung meningkat kembali (re-emerging diseases) seperti penyakit TB, DBD, malaria dll. Penyakit infeksi baru juga telah muncul utamanya yang disebabkan karena virus (new emerging diseases) seperti: HIV/AIDS, SARS, flu burung (avian influenza).
Pelayanan kesehatan masyarakat menjadi sangat maju menjelang tahun 2025. Hampir seluruh penduduk Indonesia diperkirakan telah tergabung dalam sistem jaminan kesehatan sosial. Semua penduduk miskin telah memperoleh jaminan kesehatan sesuai kebutuhan dasar kesehatannya. Baik terjamin oleh pemerintah maupun sektor swasta yang memberikan pelayanan kesehatan secara “charity” yang memberikan peran untuk menyehatkan masyarakat.
Pemberdayaan masyarakat di bidang kesehatan pada umumnya masih menempatkan masyarakat sebagai obyek, bukan sebagai subyek pembangunan kesehatan. Pengetahuan, sikap dan perilaku masyarakat untuk hidup sehat perlu terus ditingkatkan.Sumber daya obat dan perbekalan kesehatan yang aman, bermanfaat dan bermutu penting untuk sepenuhnya tersedia secara merata dan terjangkau serta dapat diakses oleh masyarakat.
Langganan:
Postingan (Atom)
-
Keberadaan Rumah Bersalin Gratis adalah suatu bentuk refocusing penyaluran dana zakat dalam program pelayanan kesehatan yang dilaksanakan o...
-
Terinsiprasi mulutmu harimau mu, dan ternyata tidak hanya dari mulut sumber segalanya, tapi sumber dari penyakit berawal dari tangan yang t...