Indah gerbangnya seperti melengkung cakrawala
Terlingkar Mawar, wangi Kesturi, dan Salsabila di setiap lengkungnya
Hanya sehasta, kawan!
Aku tahu detik-detik ini begitu berharga
Bila pagi kumasuki, aku berharap senja kehingga
Dan bila senja tiba, aku bertanya dalam hati
Esok pagi akankah berjumpa
Aku tahu Ramadhan tiba
Sehasta saja jaraknya
Tapi rasa takut itu menyelubungi jiwa
Menjalar rapat
Berhimpit-himpit diantara nadi dan aorta
Aku takut tidak bersua puasa
Karena Izrail dan buku-Nya tiba
Bulan itu, sehasta saja jaraknya!
(puisi ini dibaca Abu Syauqi saat Rumah Zakat mengadakan acara Ngabuburit Bersama Raihan di Sabuga, Bandung)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar