Islam mengajarkan kita untuk minum sambil duduk dan melarang minum
sambil berdiri, hal ini dipertegas dalam sebuah hadits Nabi SAW: “Janganlah di antara kalian minum sambil berdiri, bila terjadi maka muntahkanlah airnya”.(HR.Muslim).
Mengapa Rasulullah melarang kita minum sambil berdiri? Ternyata
kebiasaan minum sambil berdiri memiliki efek yang kurang baik bagi tubuh kita.
Dari segi kesehatan, makan atau minum sambil berdiri memungkinkan
terjadinya luka pada lambung (95% luka pada lambung terjadi karena
benturan-benturan dengan makanan atau minuman yang masuk dimakan jatuh
dengan keras dalam usus)dan jika terjadi berulang-ulang maka dapat
menyebabkan disfungsi pencernaan. Efek yang ditimbulkan saat kita berdiri otot
dalam keadaan tegang karena organ keseimbangan dalam saraf pusat sedang
bekerja keras untuk mempertahankan semua otot kita agar bisa berdiri
dengan sempurna, hal ini menyebabkan syaraf kita tidak dalam keadaan
tenang, padahal ketenangan inilah yang dibutuhkan saat makan atau minum.
Ketenangan didapatkan ketika kita sedang dalam posisi duduk dimana
syaraf tidak dalam keadaan tegang dan sistem pencernaan siap untuk
menerima makanan dan minuman dengan baik.
Sumber lain menyampaikan, akibat lain dari minum sambil berdiri adalah dapat menyebabkan penyakit
kristal ginjal. Bila kita minum sambil duduk, air yang kita minum akan disaring oleh
sphincter. Sphincter adalah suatu struktur maskuler ( berotot ) yang
bisa membuka ( sehingga air kemih dapat lewat ) dan menutup. Setiap air
yang kita minum akan disalurkan pada pos-pos penyaringan yang berada di
ginjal.
Nah jika kita minum berdiri, air yang kita minum tanpa disaring lagi langsung menuju kantung kemih sehingga terjadi pengendapan disaluran ureter. Limbah-limbah ( pengendapan ) yang menyisa diureter inilah yang bisa menyebabkan penyakit kristal ginjal yang merupakan salah satu penyakit ginjal yang berbahaya. Salah satu gejalanya adalah susah buang air kecil.
Nah jika kita minum berdiri, air yang kita minum tanpa disaring lagi langsung menuju kantung kemih sehingga terjadi pengendapan disaluran ureter. Limbah-limbah ( pengendapan ) yang menyisa diureter inilah yang bisa menyebabkan penyakit kristal ginjal yang merupakan salah satu penyakit ginjal yang berbahaya. Salah satu gejalanya adalah susah buang air kecil.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar