Peningkatan keaktifan mahasiswa
diperlukan untuk menunjang pembelajaran semakin efektif. Terlebih untuk
mahasiswa kami yang sedang belajar memahami teori dan kontekstual analisis
kebijakan dan managemen program kesehatan masyarakat. Pembelajaran klasikal
perlu dimodifikasi dan diselingi student center learning yang selama ini
berjalan. Sebab dalam pembelajaran mahasiswa tidak sekedar sebagai objek,
tetapi sebagai subjek dalam proses perkuliahan.
Adalah ILC Club atau club para
mahasiswa untuk semakin Innovative, like, Creative. Innovative berarti
menjadikan pembelajaran ada nilai inovasi atau kebaruan, like diharapkan mahasiswa
menyukai metode yang lebih friendly. Menjadikan mahasiswa sebagai orang yang
bebas mengemukakan pendapat dan tidak ada judgment, serta pemberian reward dan
motivasi. Diharapkan ketika mahasiswa menyukai dan menikmati perkuliahan,
materi yang diajarkan lebih mudah dipahami. Creative sendiri adalah menciptakan sesuatu yang berbeda dari yang lainnya. Pendekatan proses metode
pembelajaran ini penuh dengan ide-ide kreativitas dalam pemecahan kasus.
Teknis pelaksanaan mirip seperti
acara TV Bang Karni. Dimana satu topic akan dibahas secara detail oleh
mahasiswa. Dalam pelaksanaan ILC club yang paling ditunggu-tunggu adalah
mahasiswa bintang. Untuk memperoleh mahasiswa bintang ini adalah peluang semua
mahasiswa yaitu dengan memilih secara random melalui kertas yang digulung da
nada 8 kertas yang terbubuhkan gambar bintang. Sedangkan kertas lainnya
dibiarkan kosong. Semua mahasiswa mengambil kupon kertas dan membukanya
masing-masing. Sebuah surprise bagi mahasiswa yang memperoleh kertas bertanda
bintang.
Dimana mahasiswa bintang ini
memperoleh penghormatan untuk sebagai komentator dan panelist, yang akan
dipilih sebanyak 8 mahasiswa dengan scenario pro kontra. Mahasiswa yang lain
melingkar duduk per kelompok layaknya audience yang memberikan umpan komentar
disetiap meja. Sebagai dosen fungsinya sebagaimana Bang Karni memberikan
arahan, memberikan stimulant, dan memberikan inputan sesuai pokok bahasan. Misal
dalam membedah kasus pro kontra ratifikasi konvensi pengendalian tembakau atau FCTC akan dibahas mengenai
konsep analisis segitiga kebijakan. Ada kelompok pro dan kontra. Sehingga mudah
memahami aplikasi segitiga kebijakan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar