Rabu, 16 Februari 2011

Undercover Boss nya RSI Jogja..

Teringat film undercover boss yang ditayangkan dalam acara roadshow Board Of Directur (BOD) Rumah Zakat menjadi inspirasi yang luar biasa bagi saya seorang leader di sebuah layanan kesehatan. Dalam film itu dikisahkan seorang CEO dalam sebuah perusahaan besar yang ingin mengetahui langsung kondisi karyawan hingga ke tingkat paling bawah CEO ini menyamar sebagai karyawan baru di perusahaan yang dia pimpin.

Yaah, Meski masih terbilang tidak sebesar perusahaan yang CEO pimpin ini, tetapi mindset saya adalah saya menjadi leader bagi layanan yang sangat dibutuhkan khususnya bagi mustahik yang belum memiliki akses terhadap layanan kesehatan dari pemerintah. bagi tim Rumah Sehat Indonesia Cabang Yogyakarta, tetap semangat ya dalam menunaikan amanah. Iya kembali kepada film tadi, meskipun hal itu sudah sering saya lakukan. Karena sebelum saya menjadi seorang Kepala Cabang Rumah Sehat Indonesia yaitu salah satu program Rumah Zakat di bidang Kesehatan, awalnya saya lahir dari rahim seorang relawan, khususnya relawan angkatan 3 Rumah Zakat cabang Semarang. Disanalah tarbiyyahtul awal dimulai. Untuk itu ketika sekarang saya menjadi seorang leader saya tidak segan-segan untuk turun langsung kalau perlu mencoba semua jenis pekerjaan yang dilakukan para sub ordinat saya.

Karena saya menginginkan semua karywan saya senang, gembira dalam melakukan pekerjaannya karena merasa nyaman tanpa merasa ditekan dalam bekerja selain itu ketika saya terjun langsung ke semua pekerjaan karywan saya lakukan barangkali ada beberapa hal yang kurang sesuai dengan regulasi yang lembaga inginkan. Itu bisa langsung di perbaiki. Menjadi tukang sapu/ cleaning service pernah saya lakukan. Bagaimana lelahnya menyapu dan mengepel ruangan layanan. Subhanalloh…ternyata peralatan pel yang selama ini digunakan tidak nyaman/tidak ergonomis sekali untuk mengepel. Saya saja hanya mencoba sekali terasa pegal dipunggung. Saat itulah pagi harinya ke bagian opersional langsung meminta pengajuan untuk penggantian peralatan pel. Selain agar karyawan nyaman dalam membersihkan ruangan juga untuk efektifitas waktu. Lihat saja pelnya sudah mau aus.

Ada cerita lucu saat setelah saya menyelesaikan bersih-bersih dan saya duduk sejenak , ada pasien dari bangsal yang memanggil saya untuk segera mengambil peralatan makan karena pasien di dalam sudah selesai makan. Dan dengan bingung saya mencoba untuk memastikan apakah keluarga pasien terebut benar-benar memanggil saya. Ternyata benar, yang dikira keluarga pasien tadi saya petugas house hold yang biasa setelah bersih-bersih mengambil peralatan makan pasien. Sentak semua karywan medis yang barusan duduk bersama saya tertawa. Tapi dengan tidak berkata apapun permintaan keluarga pasien tadi saya turuti untuk mengambil peralatan makan di dalam kamar bangsal. Cerita lain pada saat saya mencoba menjadi Petugas Front Office (FO) yang sering menerima customer,pasien. Saat istirahat siang saya memang menyengajakan ingin merasakan menjadi petugas (FO) yang punya tugas mengangkat telp, menerima tamu, pasien, pemesanan armada/ambulance dll. Yah siang itu terlihat ada pasien yang akan periksa dokter, menerima telp dari customer. Dan seketika ada seorang bapak separuh baya bersama istrinya yang tengah membawa anak kecil yang akan diimunisasi.

Saat mengambil nomor antrian suami tadi menyampaikan karywan baru ya mbak saya gak pernah lihat, “Mbak saya sudah sering datang kesini mengantar istri saya melahirkan, layanan disini ramah, baik dan gratis lagi. Apalagi seperti saya yang tidak mampu. Managernya yang mana to mbak, saya kepingin sekali bertemu karena mau mengucapkan terima kasih istri saya bisa gratis lahir disini. Udah pas mau lahir dijemput, bidannya sabar, sopir ambulancenya ramah dan mengantar sampai rumah. Dari kemarin saya tanya bidan tapi katanya sibuk, kalau berkenan ingin dipertemukan dengan kepala di sini. Orangnya seperti apa ya mbak, galak enggak mbak? Dengan logat jawa nya Sontak saja saya spechless gak tau apa yang harus di katakan…dengan mencoba untuk menenangkan diri menyampaikan bahwa iya jika bapak berkenan bisa nanti setelah istirahat siang setelah melakukan imunisasi bisa ke kantor untuk bertemu dengan manager. Yaah..subhanalloh setelah bertemu bapak itu menangis..setengah kaget dan entah apa yang dia rasakan. Petualangan masih berlanjut..merasakan menjadi driver, Project bencana merapi dll.. Apresiasi yang luar biasa untuk semua tim RSI Cabang Yogya..luar biasa..!!!great!untuk para leader sering-sering menengok subordinatnya,sungguh banyak inspirasi yang bisa diperoleh dari mereka..

1 komentar:

Zona Inspirasi Kompas TV