Rabu, 29 Februari 2012

Pesan 13 Dasar Gizi Seimbang


Pesan 13 dasar gizi seimbang

1.       Makanlah aneka ragam makanan, yaitu makanan sumber zat tenaga (karbohidrat), zat pembangun (protein), serta zat pengatur (vitamin dan mineral).
2.       Makanlah makanan untuk memenuhi kebutuhan energi. Kebutuhan tersebut dapat dipenuhi dari tiga sumber utama, yaitu karbohidrat, protein daan lemak.
3.       Makanlah makanan sumber karbohidrat, setengah dari kebutuhan energi. Konsumsi gula sebaiknya dibatasi 5% dari jumlah kecukupan energi atau sekitar atau setara dengan 3-4 piring nasi.
4.       Batasi konsumsi lemak dan minyak sampai seperempat dari kecukupan energi.
5.       Gunakan garam beriodium untuk mencegah timbulnya gangguan akibat kekurangan iodium (GAKI).
6.       Makanlah makanan sumber zat besi untuk mencegah anemia. Sumber yang baik adalah sayuran berwarna hijau, kacang-kacangan, hati, telur dan daging.
7.       Berikan ASI saja kepada bayi sampai berumur 6 bulan. setelah itu perlu diberikan makanan pendamping air susu ibu (MP-ASI).
8.       Biasakan makan pagi (sarapan) untuk memelihara ketahanan fisik dan meningkatkan produktivitas kerja.
9.       Minumlah air bersih, aman dan cukup jumlahnya, yaitu minimal 2 liter atau setara dengan 8 gelas setiap harinya, 10.
10.    Lakukan kegiatan fisik dan olah raga secara teratur.
11.    Hindari minum minuman beralkohol.
12.    Makanlah makanan yang aman bagi kesehatan, yaitu bebas dari cemaran bahan kimia dan mikroba berbahaya, yang dapat menyebabkan sakit.
13.    Bacalah label pada makanan yang dikemas, untuk mengetahui komposisi bahan penyusun (ingridien), komposisi gizi, serta tanggal kedaluarsa.

Minggu, 12 Februari 2012

Semangat Pengabdian,kelola layanan kesehatan


Rumah Bersalin Sehat Keluarga (RBSK)
Cabang Yogyakarta

Dengan semangat pengabdian dan berperan aktif meningkatkan Kesehatan Ibu dan Anak, Rumah Bersalin Sehat Keluarga cabang Yogyakarta dilaunching sejak 29 Juli 2007. Kegiatan pelayanan kesehatan yang disediakan meliputi Persalinan Normal (Sistem Kememberan dan Jampersal-Jaminan Persalinan), Poliklinik Umum, Ambulance Ringankan Duka (Arina), Armada Sehat Keluarga (Amara), Khitan,  Imunisasi dan KB juga Kelas Antenatal bagi Ibu hamil dan senam hamil rutin.
 
Selain pelayanan dalam gedung, RBSK cab Yogya juga berkontribusi aktif untuk pelayanan luar gedung. Seperti program Revitalisasi Posyandu di wilayah ICD, Pemberian Makanan Tambahan untuk Balita, Siaga Gizi untuk balita Gizi Buruk/Kurang, Usaha Promotif dan Preventif seperti Penyuluhan Kesehatan dan implementasi  indkator  Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) dan Pengobatan Gratis untuk umum.

Mulai tahun 2011, RBSK cabang Yogyakarta telah menginisiasi program untuk meretas kemandirian warga khususnya dibidang kesehatan. Gerakan pilah sampah dengan Konsep Sedekah  Sampah menjadi program unggulan untuk meningkatkan kesadaran akan kesehatan lingkungan. Juga, dengan Sedekah Sampah, masyarakat dan Rumah Zakat dapat bersama-sama belajar tentang Pemberdayaan Kesehatan Masyarakat.

Sabtu, 04 Februari 2012

Kreatif mengelola anggaran kesehatan

Secara kuantitas anggaran Kemenkes pada 2012 mengalami kenaikan dibandingkan pada 2011. Anggaran pada 2012 sebesar Rp29,915 triliun, sedangkan pada 2011 sebesar Rp29,448 triliun. Namun, jika dilihat secara kualitas persentase terhadap total APBN yang dialokasikan untuk kesehatan menurun 2,1%.

Pada 2011 anggaran kesehatan dialokasikan 2,3% dari total nilai APBN. Anggaran ini masih jauh dari amanat UU No 36/2009 tentang Kesehatan, yang menyatakan anggaran kesehatan dialokasikan 5% dari APBN. ”Memang masih kurang (anggaran kesehatan). Namun, kami kata menteri kesehatan tetap akan mengupayakan yang terbaik.  Pada 2012 anggaran kesehatan akan lebih besar digunakan untuk kegiatan kuratif sebesar Rp15,56 triliun.Sedangkan sisanya sebesar Rp14,34 triliun akan digunakan untuk kegiatan preventif/promotif,”papar Menteri Kesehatan (Menkes) Endang Rahayu Sedyaningsih (sumber harian sindo)

Kaitan dengan anggaran negara tadi jadi terpikir lebih dimensif mengenai pengelolaan anggaran di layanan kesehatan dimana saya bekerja (mengabdi-red) mengenai kata "efisiensi program". kuncinya ada di inovasi program.  bagaimana membuat program dengan anggaran terbatas dengan tetap mengupayakan yang terbaik.
(seperti kata Bu menkes diatas :) )


Prinsip ekonomi sepertinya bisa diberlakukan disini, dengan anggaran sekecil-kecilnya diperoleh hasil yang seoptimal mungkin. :) kapan-kapan boleh dibahas mengenai implementasi ekonomi kesehatan ini

Sebetulnya kemampuan seseorang untuk mnghasilkan ide inovatif bukan hanya faktor pikiran saja, ada peran faktor perilaku. artinya kita perlu mengubah perilaku orang, perilaku organisasi, yang secara langsung akan mengubah dampak kreatif. bisa di includekan ke poin diatas tadi kan ya

Kalimat sederhananya kita dapat menjadi lebih inovatif jika mengubah perilaku kita, perilaku organisasi dari level top managemen hingga garda karyawan. Kuncinya perilaku (behavior). Artinya faktor tersebut dapat dipelajari..

Miliki perilaku observing, questioning,networking, experimenting..

Think be creatif..

Zona Inspirasi Kompas TV