Rumah Bersalin Gratiis hadir untuk meringankan masyarakat yang kurang mampu untuk dapat mengakses layanan kesehatan secara gratis. Meski dari pemerintah sudah menggalakkan program jaminan kesehatan bagi masyarakat, Rumah Bersalin Gratis atau sering disebut RBG yang menjadi bagian mitra pemerintah memberikan fasilitas kesehatan tanpa bayar. RBG tidak hanya hadir di Kota gudeg Yogyakarta, tetapi hadir di berbagai kota besar di Indonesia yaitu, Medan, Pekan Baru, Jakarta Timur, Jakarta Utara, Bandung, Semarang, Surabaya.
Rumah Bersalin Gratiis cabang Yogyakarta yang beralamat di jalan Parangtritis No 7 telah memiliki izin Rumah Bersalin Rumah Zakat ini sudah beroprasi sudah hampir genap 4 tahun tepatnya di tanggal 29 Juli 2011. RBG memang akan menjadi salah satu rumah sakit yang membebaskan pasiennya dari biaya apa pun atas obat atau jasa medis yang didapatkan. Syaratnya mudah. Selain memang sakit, sedang mengandung, atau segera melahirkan, pasien haruslah warga kurang mampu.
Sebutannya adalah mustahik atau orang yang berhak menerima zakat.Sebab,dana untuk operasional RBG diambil dari zakat yang dikelola Rumah Zakat. RBG memang perwujudan dari misi RZ untuk ikut menekan angka kematian ibu dan anak di Indonesia yang sangat tinggi. Dalam catatannya, angka kematian ibu dan anak di Indonesia mencapai 35 jiwa per 1.000 kelahiran hidup.Angka yang sangat jauh di atas catatan Singapura yang hanya 3–4 jiwa per 1.000 kelahiran hidup.”RBG ini menjadi rintisan rumah sakit ibu dan anak (RSIA) yang menjadi jalan untuk menekan angka kematian ibu dan anak.
Karena itu, meski gratis, kami siap memberikan layanan yang excellent kepada pasien kami. Mereka yang miskin tetap bisa mendapatkan layanan seperti orang mampu pada umumnya. Saat ini jumlah pasien yang datang ke RBG sudah cukup optimal, dalam sebulan jumlah penerima manfaat sejumlah 3000 orang dari jumlah layanan yang diberikan. Layanan RBG yaitu klinik dokter umum, persalinan, layanan pemeriksaan ibu hamil, imunisasi, KB, kontrol nifas, khitan, pengantaran pasien dan pengantaran jenazah, dan layanan mobil klinik keliling ke wilayah binaan Rumah Zakat. RBG Yogyakarta memiliki dua buah mobil ambulans dan sebuah mobil klinik keliling.
”Respons masyarakat di sini cukup bagus. Sudah banyak yang tahu. Klinik dokter umum diberikan oleh dokter-dokter yang sudah memiliki izin praktek. Untuk pertolongan melahirkan, dapat dilayani di RBG dengan bidan dan perawat yang telah terlegalitas. Harapan RBG Yogyakarta Jumlah mustahik atau warga miskin di Kota Yogyakarta juga ikut merasakan hadirnya RBG.
RBG menjamin mereka yang berhak akan benar-benar tanpa bayar untuk menikmati fasilitas yang ada.Apalagi, ketentuan untuk mendapatkan layanan gratis cukup mudah. Ketentuan itu di antaranya surat keterangan tidak mampu dari aparat setempat. Bisa kepala desa atau lurah, ketua RT dan RW. Atau bahkan lebih mudah lagi, yaitu rekomendasi dari takmir masjid sekitar rumah pasien meski mungkin pasien nonmuslim. Meski diperuntukkan bagi kaum papa, bukan berarti RBG nantinya akan menolak warga yang berpunya. Sebab bagi tim medis, haram hukumnya menolak pasien yang datang dan membutuhkan pertolongan.
“Namun untuk mereka yang mampu, akan pungut biaya dikarenakan dana zakat ini hanya untuk masyarakat yang tidak mampu.biaya ini sifatnya infaq sebagai pengganti bahan habis pakai/obat yang dikeluarkan. Jumlah SDM yang dimiliki sudah 21 karyawan.Tenaga kerja tersebut adalah 3 perawat, 3 dokter, 3 bidan, petugas depo obat, rekam medis dan front office, 3 driver, 1 petugas kebersihan, 2 security, 2 project dan 2 operasional. “jika kita ingin melihat senyum Rasulullah, carilah jalan untuk membuat tersenyum para mustahik,”
Tidak ada komentar:
Posting Komentar