Senin, 07 November 2011

Sehatkan Jiwa, dengan Puasa dipertengahan bulan

"Sahabat, besok adalah hari bertepatan dengan shaum ayyamul bidh (13,14 dan 15) namun untuk bulan ini, kita hanya dapat lakukan shaum tsb di tgl 14 dan 15 nya saja.
karena tgl 13 dzulhijjah bertepatan dgn hari Tasriq, dmn shaum di haramkan pada hari itu.
semoga bermanfaat".

Barusan diingetin melalui pesan messenger rekan seperjuangan di belahan bumi Medan (terima kasih ya kak) tentang puasa tengah bulan, dan hampir saja lupa. setelah ditelusuri  jadi makin tertarik untuk mengetahui lebih lanjut tentang hikmah puasa di pertengahan bulan tersebut. meski dulu sempet denger tentang fakta secara empiris mengenai hikmahnya. sembari membaca banyak artikel, jadi ingin mempublish nya semoga dengan ini dapat memberi wacana yang bermanfaat sehingga makin banyak jiwa  penyabar.

Kalau sering mendengar tentang puasa ayyamul bidh karena memang Rasulullah selalu melaksanakan Ayamul Bidh setiap 3 hari pada tengah bulan, yaitu setiap tanggal 13, 14, dan 15 (pada bulan Hijriyah). Dalam sebuah riwayat disebutkan,
Ibnu Abbas ra. berkata : "Adalah Rasulullah SAW tidak pernah meninggalkan berpuasa pada hari putih (tanggal 13, 14, dan 15) baik dalam bepergian atau di rumah." (HR. Thabrani)

Dalam riwayat lain disebutkan pula,

Dari Abu Dzar ra. berkata, Rasulullah bersabda : "Jika kamu berpuasa tiga hari dari satu bulan maka berpuasalah pada tanggal 13, 14, dan 15." (HR. Nasa', Tirmidzi dan Ibnu Hibban)

Apakah rahasia dari Ayamul Bidh ini sehingga Rasulullah tak pernah luput untuk mengerjakannya? Dan mengapa pula dianjurkan pada tanggal-tanggal itu?

Begini…, sudah kita ketahui bahwa pertengahan bulan Hijriah adalah waktu munculnya bulan purnama. Saat bulan purnama bersinar, terjadilah yang namanya pasang air laut. Letak bulan yang dekat dengan bumi menyebabkan gaya grafitasi bulan mempengaruhi ketinggian air laut dimuka bumi, dan terjadilah pasang air laut.

Ternyata, grafitasi dari bulan ini tak hanya mempengaruhi kondisi bumi (benda mati) tetapi juga benda hidup. Terutama manusia. Seorang peneliti berkebangsaan Amerika pernah mengadakan penelitian mengenai kondisi kejiwaan manusia ketika terjadi bulan purnama. Penelitian itu menyimpulkan bahwa kondisi kejiwaan manusia saat bulan purnama cenderung lebih labil, emosional, dan tidak terkendali. Semua perasaan menjadi mudah membuncah dari dalam diri. Mudah marah, mudah tersinggung, mudah senang, mudah sedih, pokoknya semua sifat yang ada pada dirinya menjadi lebih mudah ter‘upload’ dari dirinya.

Selain itu di Canberra, Cerita manusia serigala yang berubah saat bulan purnama sepertinya mendukung penemuan para peneliti dari Australia. Beberapa pasien yang masuk ke rumah sakit pada saat bulan purnama dilaporkan memiliki sifat yang lebih agresif dan kasar, layaknya serigala jadi-jadian.

Dalam Australia Medical Journal disebutkan bahwa beberapa orang mengalami perubahan sifat seperti mudah marah, agresif dan kasar pada saat kondisi bulan purnama.

Sebenarnya sudah banyak yang menduga hubungan antara bulan purnama dengan perilaku agresif atau tindakan kekerasan, namun banyak pihak termasuk pihak kepolisian yang menganggapnya sebagai kebetulan semata. Dengan adanya studi ini, terbukti bahwa ada beberapa orang yang perilakunya berhubungan dengan tingkat kepenuhan bulan.

Coba kita perhatikan dua fenomena ini.
Puasa, pada dasarnya menuntun kita agar menundukkan nafsu kita. Ketika kita berpuasa, kita dituntut untuk dapat mengendalikan emosi kita dan menjaga syahwat kita.
Ketika ilmu sains modern mengungkapkan adanya kelabilan emosi manusia saat bulan purnama, Islam telah menganjurkan untuk melaksanakan puasa TEPAT saat munculnya sang bulan purnama. Islam telah memberi JALAN pada umatnya agar tidak terkena pengaruh kelabilan emosi yang terjadi pada tanggal tersebut. Rasulullah menganjurkan kita berpuasa, agar hati kita selalu terjaga dari amarah, nafsu, dan segala sifat buruk lain yang cendrung lebih meluap pada saat itu dibanding saat-saat lainnya.

Inilah hikmah di balik sunnah.

Tak heran jika Rasul tak pernah meninggalkan ayyamul bidh. Tak heran pula jika Rasulullah menganjurkan kita untuk berpuasa 3 hari setiap bulan, terutama pada pertengahan bulan. Ternyata anjuran tersebut memiliki rahasia yang tak disangka-sangka. Ternyata memang segala amalan yang dianjurkan dalam Islam ini selalu memiliki hikmah yang tersembunyi yang luar biasa dahsyatnya. 
** berbagai sumber

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Zona Inspirasi Kompas TV